Konfigurasi Elektron

KONFIGURASI ELEKTRON


1. Asas aufbau
Menyatakan bahwa urutan pengisian elektron  dimulai dari sub kulit yang memiliki tingkat energi yang paling rendah menuju yang lebih tinggi, jadi bukan berdasarkan kulit. Dari grafik aufbau urutannya ialah : 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p.
Sub kulit s berisi maksimal 2 elektron, Sub kulit p berisi maksimal 6 elektron, Sub kulit d berisi maksimal 10 elektron, dan Sub Kulit f berisi maksimal 14 elektron.

Contohnya : 26Fe, angka 26 merupakan jumlah elektron dari Fe dalam kondisi netral, nah, untuk mengkonfigurasinya kita harus tau jumlah elektron dari suatu atom. Jadi, untuk jumlah elektron 26 dari atom Fe, maka 1s terisi penuh dengan 2 elektron, yaitu menjadi 1s2. Lanjut ke 2s  terisi penuh dengan 2 elektron lagi, lanjut ke 2p terisi penuh dengan 6 elektron , kemudian 3s terisi penuh dengan 2 elektron  , lalu 3p  terisi 6 elektron à , 4s  terisi 2 elektron à , dan yang terakhir 3d  terisi 6 elektron à .
Jadi yang kita konfigurasikan adalah elektronnya harus berjumlah 26, dimana sub kulit yang lebih rendah harus terisi penuh dulu baru lanjut ke sub kulit selanjutnya, dari 1s menuju 4s itu terdapat 20 elektron jadi di 3d nya berisi sisanya yaitu 6 elektron, sebenarnya d dari 3d ini bisa berisi maksimal 10 elektron, tapi karena tinggal sisanya maka diisi 6 elektron saja.



Sub Kulit d memiliki tingkat kestabilan, yaitu penuh dan setengah penuh. Untuk kestabilan penuh berisi maksimal 10 elektron dan untuk setengah penuh berisi 5 elektron. Misalkan d = 4 , maka harus distabilkan menjadi 5, dan misalkan d = 9, maka harus distabilkan menjadi 10… dengan cara mengambil 1 elektron dari sub kulit di belakangnya. Contohnya atom Cr yang jumlah elektronnya 24 di konfigurasi kan jadi 1s2  2s2  2p6  3s2  3p6  4s2  3d4 , dilihat dari konfigurasi ini, 3d tidak stabil dan harus distabilkan dengan mengambil satu elektron dari sub kulit sebelumnya, yaitu s… menjadi 4s1  3d5 .

2. Larangan Pauli
Menyatakan bahwa ke empat bilangan quantum tidak boleh memiliki nilai yang sama. Tidak ada dua elektron dalam satu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Setiap orbital maksimum diisi oleh 2 elektron yang memiliki spin yang berlawanan. Bilangan kuantum utama (n) mendeskripsikan ukuran dan tingkat energi orbital. Nilai n yang diperbolehkan adalah bilangan bulat positif. Bilangan kuantum azimuth (l) mendeskripsikan bentuk orbital. Nilai l yang diperbolehkan adalah bilangan bulat dari 0 hingga n−1. Bilangan kuantum magnetik (m) mendeskripsikan orientasi orbital. Nilai m yang diperbolehkan adalah bilangan bulat dari −1 hingga +1. Bilangan kuantum spin (s) mendeskripsikan arah spin elektron dalam orbital. Nilai s yang diperbolehkan adalah +½ atau−½. Artinya n boleh sama dengan l boleh sama dengan m tetapi s harus beda karena kita tau bahwa s hanya ada dua nilai yaitu setengah untuk nilai searah jarum jam dilambangkan dengan tanda panah keatas jadi elektron kita lambangkan sebagai anak panah kemudian minus setengah untuk arah berlawanan dengan jarum jam dilambangkan dengan tanda panah kebawah.

3.  , Kaidah Hund
Menyatakan bahwa aturan pengisisan elektron pada orbital-orbital yang sama mula-mula elektron menempati orbital sendiri dengan arah yang sama atas dulu semua baru, kalau sudah terisi penuh baru terisi ke bawah untuk berpasangan contohnya untuk atom c yang memiliki nomor atom 6 konfigurasinya adalah 1 s 2, 2 s 2, 2 p 2, kalau kita gambarkan dengan elektron orbital itu dinyatakan sebagai kotak, sub kulit 1 s hanya punya 1 orbital makanya ada satu kotak elektronnya ada 2 yang pertama keatas dulu baru kebawah, untuk sub kulit 2 s hanya ada 1 orbital dan ada 2 elektron digambarkan dengan elektron keatas dan kebawah, untuk sub kulit 2 p ada 3 orbital karena hanya ada 2 elektron saja kita gambarkan keatas 2. Contoh lain adalah 3 d 6 yang memiliki 5 orbital, elektronnya itu harus keatas dulu semuanya, yang keenam baru kebawah.


·   GOLONGAN & PERIODE
periode ditentukan dari jumlah kulit (dilambangkan n). Golongan dibagi 2 golongan A dan B :
-GOL. A ada IA-VIII A
-GOL. B ada IB-VIII B
Golongan ditentukan oleh elektron valensi( elektron kulit terluar). Golongan A ada 2 blok S dan P. Blok S untuk sub kulit S yaitu nS1 dan nS2
      ·  ns1  termasuk golongan IA
      ·  ns2   termasuk golongan IIA
BLOK P , penentuan golongannya berdasarkan penjumlah s + p, dan jika pada saat konfigurasi elektron yang terakhir adalah P , maka termasuk blok p.
      ·  nS2nP1 adalah golongan IIIA
      ·  nS2nP2 adalah golongan  IVA
      ·  nS2nP3 adalah golongan  VA
      ·  nS2nP4 adalah golongan  VIA
      ·  nS2nP5 adalah golongan  VIIA
      · nSnP6  adalah golongan  VIIIA
Untuk golongan B atau transisi ada 2 blok juga yaaitu blok  D dan F. Blok D Yang Akhirnya sub kulit d brrti dia termasuk blok D, yang pertama kalau akhirnya nS­­2 (n-1) D1 à golongan IIIB
      ·  nS2(n-1)d2à IVB
      ·  nS2(n-1)d3à VB
      ·  nS2(n-1)d4àVIB
      ·  nS2(n-1)d5à VI B atau VII B
      ·  nS2(n-1)d6à VIII B
    ·  UNTUK golongan VIIIB ITU PENJUMLAHAN ELKTRON yang hasilnya 9 dan 10 termasuk VIIIB
      ·  Untuk 1B = ns1(n-1)d10à 1B
      ·  Untuk ns2(n-1)d10à IIB
Blok f: khusus utk blok f ini yang terakhir nya untuk sub kulit f pasti golongannya 3 B. Dia hanya ada 2 jenis yaitu untuk periode 6 disebut dengan golongan lantanida. Untuk periode 7 disebut dengan golongan  aktinida. Ini adalah golongan transisi dalam

  Periode dihitung dari yang mana angka n paling besar. Contoh utk menentukan golongan dan periode dari suatu atom :
22TI KONFIGURASI :1s22s22p63s23p64s23d2

Untuk menentukan elektonvalensi nya kita harus jumlahkan dengan 4s. 2+2 =4, jadi dia termasuk golongan IVB. Sedangkan utk periode nya kita lihat angka kulit terbesar yang terletak di depan . Yang terbesar adalah 4 berarti dia termasuk periode 4.

Untuk melihat lebih jelas, anda bisa membacanya melalui file PDF ini :


Saya dan teman teman juga sudah membuat video tentang Konfigurasi Elektron, ini dia videonya :

Komentar

Popular Posts

TEKNIK PENELUSURAN SEARCH ENGINE