PENELUSURAN INFORMASI
1. Pengertian Penelusuran Informasi
Salah satu hal penting yang menjadi bagian tak
terpisahkan dari sebuah perpustakaan adalah adanya proses temu kembali
informasi, dimana secara spesifik juga akan menyangkut penelusuran informasi.
Temu kembali informasi sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan
atau berdasarkan kebutuhan pemakai (Sulistyo-Basuki, 1992).“Temu balik
informasi” merupakan istilah generic yang mengacu pada temu balik dokumen atau
sumber atau data dari fakta yang dimiliki unit informasi atau perpustakan.
Sedangkan penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu
kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan
informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu
kembali informasi yang dimiliki unit informasi.
Penelusuran informasi adalah mencari kembali
informasi yang pernah ditulis orang mengenai topik tertentu, informasi tersebut
terdapat dalam publikasi yang diterbitkan baik dalam maupun luar negeri
(Djatin, 1996: 3). Penelusuran informasi sebagaimana dijelaskan oleh Marchioni
(1995) dalam Large (2001: 27) yaitu sebuah kebutuhan hidup yang digunakan untuk
merencanakan, mengambil tindakan dan melakukan apa yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sebuah pemahaman yang dapat diterima oleh akal.
Penelusuran informasi menjadi penting karena
“ruh” atau “nyawa” dari sebuah layanan informasi dalam unit informasi atau
perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta
pemakai, bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana
memberikan “jalan” kepada pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki.
Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan
atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang
tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.
2. Tujuan Penelusuran
Informasi
Tujuan dari kegiatan penelusuran informasi
adalah untuk mendapatkan informasi literatur yang dibutuhkan oleh peneliti,
pengambil kebijaksanaan dan pengguna lainnya dari dalam suatu kumpulan bahan
pustaka atau dari suatu sistem penyimpanan informasi tertentu.
Pencarian informasi dengan menggunakan alat
bantu penelusuran dapat dilakukan pada ruang tertentu (misalnya di
perpustakaan) atau pada cakupan yang lebih luas (di seluruh dunia). Pencarian
informasi secara global mungkin dilakukan berkat kemajuan teknologi informasi,
terutama dengan adanya perkembangan internet. Internet memungkinkan semua data
dapat digabungkan dan diakses dari satu tempat.
Dengan adanya alat bantu penelusuran
informasi, diharapkan proses pencarian informasi dapat dilakukan dengan lebih
cepat dan lebih spesifik. Dengan proses temu kembali informasi yang lebih cepat
maka diharapkan dapat menghemat waktu pencari informasi. Sehingga pencari
informasi dapat menggunakan waktu lainnya untuk melakukan kegiatan lain.
Selama proses pembuatan alat temu kembali
informasi dibutuhkan ketrampilan dan pengetahuan yang luas, terutama pemahaman
mengenai pengindeksan subyek. Dengan adanya subyek yang tepat maka ketepatan
informasi yang diperoleh pengguna akan lebih besar.
3. Tipe Penelusuran
Dari pola telusurnya, penelusuran dapat dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu:
1. Telusur dokumen: penelusuran dimulai
dengan identifikasi dokumen atau sumber, baru dari sini dihasilkan informasi
aktual.
2. Telusur informasi: penelusuran dimulai
dengan informasi yang diperoleh dari bank data, kumpulan data, atau perorangan.
Selain itu sebetulnya dilihat dari cara dan
juga alat yang digunakan, maka penelusuran dapat pula dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu:
1.Penelusuran Informasi Konvensional: penelusuran
yang dilakukan dengan dan melalui cara-cara konvensional/manual seperti
menggunakan kartu catalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan
sebagainya.
2.Penelusuran Informasi Digital:
penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui media digital atau elektronik
seperti melalui OPAC (Online Public Access Catalog), Search Engine (di
Internet), Database Online, Jurnal Elektronik, Reference Online, dan
informasi lain yang tersedia secara elektronik/digital.
Namun pada layanan penelusuran informasi,
pembedaan tersebut seringkali diabaikan dikarenakan banyak pemakai yang memilih
menggunakan berbagai cara untuk memperoleh apa yang dikehendaki. Bahkan
seringkali terjadi penelusuran informasi menggunakan kombinasi dari perangkat
penelusuran konvensional dan digital untuk mendapatkan data atau informasi
setepat mungkin.
4. Tahapan Penelusuran Informasi
Beberapa Hal Penting dalam Penelusuran:
1) Kunci Telusur yakni merupakan
karakteristik informasi atau dokumen yang dapat digunakan untuk keperluan
telusur dan pemilihan dokumen / informasi. Sebagai contoh adalah data atau
informasi kebutuhan yang diberikan oleh pemakai seperti subyek, nama penulis,
judul, tahun terbit, geografis, dan sebagainya.
2) Pencatatan Pertanyaan,
merupakan sebuah prosedur yang akan membantu penelusur dalam proses penelusuran
terutama untuk keperluan:
a. Menghindari pengulangan penelusuran
b.Bahan evaluasi temu balik informasi, termasuk analisis
prosedur yang digunakan dan efektifitasnya
c. Identifikasi kebutuhan informasi dan dokumen
d. Pencatatan pertanyaan yang diajukan pemakai
e. Memahami bahasa dokumenter dari pemakai, misal ada pemakai
yang memakai istilah kera namun dalam perpustakaan dikenal sebagai macacaicus.
f. Evaluasi Pemakai
3) Alat Telusur, yakni merupakan alat
yang digunakan sebagai sarana untuk proses penelusuran informasi / dokumen.
5. Penelusuran Informasi
Digital
Perkembangan
teknologi informasi khususnya komputer telah membawa kemudahan tersendiri dalam
proses penelusuran informasi.Penelusuran informasi melalui komputer dan media
internet telah membawa orang untuk menembus batasan-batasan yang semula ada
pada teknik penelusuran informasi secara manual / konvensional. Melalui OPAC,
Search Engine, Database Online dan fasilitas lainnya akan lebih mudah
mendapatkan informasi yang dikehendaki, dengan jenis dan macam yang cakupannya
lebih luas lagi.
1) Mesin Pencari Informasi (Search engine).
Satu-satunya alat atau fasilitas yang
dipergunakan untuk mengeksplorasi berbagai data, informasi, dan pengetahuan
yang ada di internet adalah mesin pencari atau yang biasa disebut sebagai
Search engine. Search engine adalah sebuah program yang dapat
diakses melalui internet yang berfungsi untuk membantu pengguna komputer dalam
mencari berbagai hal yang ingin diketahuinya. Di internet, terdapat ratusan
bahkan ribuan search engine yang dapat diakses secara cuma-cuma. Karena
sifatnya sebagai pintu gerbang bagi para pengguna sebelum memasuki situs
(website) yang diinginkan, banyak yang menyebut search engine sebagai portal
(bandingkan dengan fungsi portal di dunia nyata, yang kerap ditemui di pintu
masuk ke sebuah kompleks perumahan).
Dari berbagai search engine yang ada, yang
paling populer diantaranya adalah: Google, Yahoo, dan Altavista. Melalui
aplikasi browsing semacam Internet Explorer atau Netscape, ketiga mesin pencari
ini dapat diakses melalui alamat: http://www.google.com, http://www.yahoo.com,
dan www.altavista.com.
2) Anatomi Search Engine.
Setiap search engine pasti
memiliki sebuah fasilitas dimana para pemakai internet (netter) dapat
mengetikkan kata kunci yang akan menjadi referensi pencarian. Cobalah
mengetikkan sebuah kata (searching key) pada kotak kosong tersebut,
misalnya:
Jika tombol search dipilih,
maka aplikasi search engine akan mencari di seluruh komputer
yang terhubung ke internet, berbagai jenis data baik dalam bentuk dokumen,
gambar, audio, maupun video yang di dalamnya terdapat teks bertuliskan kata
indonesia. Yang ditampilkan oleh search engine adalah link
(alamat) keseluruhan situs yang berhubungan dengan hasil dari pencarian
terhadap kata indonesia tersebut. Seorang netter tinggal meng-click salah satu
link yang ada untuk dapat mengakses dokumen yang dimaksud. Sebagai catatan,
tidak semua search engine hasilnya akan langsung mengarah ke situs yang bersangkutan.
Yahoo misalnya memiliki hasil dimana keseluruhan situs yang ada digolongkan
dahulu menjadi beberapa kategori (sistem index). Sistem kategori ini
dipergunakan untuk membantu netter dalam menentukan informasi mengenai
indonesia yang paling relevan dengan yang diinginkannya.
3) Teknik Menyaring Informasi yang Relevan
Sedemikian banyaknya kuantitas informasi yang
terdapat di internet menyebabkan terjadinya fenomena information overloaded(banjir
informasi yang tak terkendali). Tengoklah bagaimana seseorang yang ingin
mencari informasi dengan kata kunci toyota akan terlihat bingung karena hasil
pencarian menunjukkan adanya jutaan situs yang berkaitan dengan kata tersebut.
Tentu saja harus ada teknik yang dipergunakan untuk dapat mencari informasi
yang relevan dengan yang dimaksud. Ada dua teknik dasar yang biasa
dipergunakan, yaitu dengan menggunakan simbol-simbol matematika dan
simbol-simbol boolean.
a. Filterisasi Dengan Simbol Matematika
Simbol pertama yang sangat berguna untuk
dipakai adalah tanda plus (+). Tanda plus dipergunakan jika seorang netter ingin
mencari berbagai dokumen dengan kata kunci lebih dari satu. Contohnya adalah
seorang guru yang ingin mencari informasi mengenai profil penduduk di Bandung,
maka yang bersangkutan dapat mencarinya dengan menggunakan kata kunci:
Yang dilakukan oleh mesin pencari jika
menemukan format semacam ini adalah mencari berbagai sumber dokumen maupun
artikel yang ada di seluruh internet dimana di dalamnya terdapat kata profil,
penduduk, dan bandung. Jika terdapat sebuah dokumen yang mengandung salah satu
atau dua kata yang ada, maka yang bersangkutan tidak akan ditampilkan.
Simbol lainnya yang sering dipergunakan
mendampingi (+) adalah simbol minus (-).Untuk mudahnya, simbol tersebut dapat
dibaca sebagai “kecuali”.Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut. Misalnya
seorang pelajar ingin mencari beasiswa untuk melanjutkan studi master di luar
negeri, namun yang bersangkutan tidak mau pergi ke Singapura maupun Australia;
maka yang bersangkutan dapat melakukan pencarian dengan cara sebagai berikut
Dengan format di atas maka search engine yang
bersangkutan akan mencari di internet seluruh dokumen yang mengandung teks
master, degree, scholarship, dan abroad namun tidak terdapat kata Singapore
maupun Australia di dalamnya.
Satu simbol lagi yang kerap dipakai
mendampingi plus dan minus adalah simbol multiplikasi yang direpresentasikan
dengan tanda kutip (“).Simbol ini dapat membantu netter untuk semakin
memperkecil atau memfokuskan pencarian ke hal yang benar-benar diinginkan. Yang
dilakukan oleh tanda kutip adalah memerintahkan search engine untuk mencari
dokumen atau informasi yang mengandung teks persis seperti yang ada di dalam
tanda kutip terkait. Perhatikanlah contoh searching key sebagai berikut:
Berdasarkan perintah tersebut, mesin pencari
akan mencari seluruh dokumen di internet yang mengandung frase persatuan
indonesia. Jika sebuah dokumen hanya mengandung kata persatuan atau indonesia
saja, maka dokumen tersebut tidak akan ditampilkan. Walaupun terlihat
sederhana, tanda kutip ini sebenarnya sangat ampuh jika dipergunakan dengan
benar.
Ada satu hal yang patut dicatat sehubungan
dengan teknik pencarian.Jika netter menggunakan tanda spasi yang
memisahkan antara kata-kata yang ada, maka spasi tersebut dapat dibaca sebagai
“atau”. Contohnya adalah pencarian dengan searching key:
berarti akan menghasilkan daftar dokumen yang
didalamnya terdapat kata mata, kata ikan, atau keduanya. Pada kenyataannya, ada
sebagian kecil search engine yang tidak mengenal satu atau
lebih simbol matematika seperti yang dijelaskan di atas.
b. Filterisasi Dengan Simbol Boolean
Simbol-simbol boolean banyak dipergunakan oleh
mereka yang memiliki latar belakang ilmu komputer atau terbiasa dengan cara
mengakses sistem basis data (database) konvensional. Secara garis besar,
beberapa simbol boolean yang penting-penting (yang oleh beberapa kalangan
dinilai sudah terlalu kuno dan ketinggalan jaman) sebenarnya sudah terwakili
dengan simbol-simbol matematika seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kelebihan dari simbol boolean adalah dapat merepresentasikan jenis pencarian
yang tergolong kompleks karena adanya simbol-simbol tambahan. Berikut adalah
beberapa simbol penting yang kerap dipergunakan oleh para netter untuk membantu
proses pencarian.
Simbol pertama adalah penggunaan kata OR (mengandung
pengertian “atau” dalam bahasa Indonesia). Simbol ini bekerja dengan cara yang
sama dengan karakter spasi pada simbol matematika. Jika seseorang melakukan
pencarian dengan searching key sebagai berikut:
maka search engine akan mencari seluruh
dokumen yang mengandung kata kepulauan, atau nusantara, atau yang mengandung
kedua kata tersebut.
Simbol berikutnya yang memiliki fungsi kurang lebih sama dengan
tanda plus pada simbol matematika adalah AND, yang dapat
diterjemahkan sebagai kata “dan” di dalam bahasa Indonesia. Contoh dari
penggunaan simbol ini adalah sebagai berikut:
akan mencari seluruh dokumen di internet yang
di dalamnya terkandung tiga buah kata, yaitu partai, agama, dan Indonesia. Jika
di dalam model simbol matematika terdapat tanda minus (untuk merepresentasikan
kecuali), maka dalam model simbol boolean terdapat sebuah kata NOT untuk
merepresentasikan hal yang serupa. Jadi jika seorang netter ingin mencari
seluruh dokumen yang berhubungan dengan informasi populasi di Pulau Jawa tetapi
tidak ingin mengikutsertakan kota Surabaya, maka dapat dipergunakan perintah
sebagai berikut:
Sebuah perintah dalam metode simbol boolean
yang tidak diketemukan dalam simbol matematika adalah NEAR yang
memiliki fungsi cukup unik. Untuk mendapatkan gambaran mengenai fungsi simbol
ini dapat dilihat contoh berikut:
Perintah di atas akan menginstruksikan search engine untuk
mencari dokumen yang mengandung kata mahasiswa dan kampus dimana jarak (jumlah
kata di antara kedua kata tersebut) berdekatan. Dengan kata lain, search engine
akan mencari dokumen dengan contoh kalimat sebagai berikut: “mahasiswa Trisakti
menggelarmimbar bebas di kampus” atau “seorang mahasiswa diketemukan tewas di
kampus” atau “mahasiswa kampus Atmajaya melakukan kegiatan social” karena jarak
kata “mahasiswa” dan “kampus” relatif berdekatan. Kriteria berdekatan untuk
masing-masing search engine biasanya berbeda.
Sebuah simbol lainnya yang sering dipergunakan
untuk merepresentasikan sebuah searching key yang kompleks adalah sepasang
tanda kurung atau nesting. Fungsi tanda kurung di dalam metode simbol boolean
sama seperti fungsi tanda kurung pada mata pelajaran matematika di sekolah,
yaitu untuk melakukan isolasi terhadap sebuah perhitungan yang harus
didahulukan. Contohnya adalah sebagai berikut:
Memiliki makna agar search engine terlebih
dahulu mencari dokumen yang di dalamnya terdapat kata diponegoro atau surapati
atau keduanya, dan hasil temuan tersebut harus pula mengandung kata pahlawan.
Sebenarnya masih ada banyak lagi cara-cara
penelusuran Informasi digital melalui internet ini. Namun pembahasan ini
dimaksudkan sebagai modal dasar untuk penelusuran informasi digital melalui
internet yang relevan. Semakin berkembangnya jaman kemajuan teknologi juga akan
semakin berkembang dan akan semakin memudahkan kita untuk mencari atau mencari
informasi yang relevan.
Berikut video tentang penelusuran informasi :
Komentar
Posting Komentar